Logo Bloomberg Technoz

Bangun Pangkalan Militer di Gaza, Israel Ancam Serangan Agresif

News
10 October 2023 17:35

Pasukan Israel dengan kendaraan tempur meriam bergerak menuju perbatasan dengan Gaza di luar Sderot, Israel, Minggu (8/10/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)
Pasukan Israel dengan kendaraan tempur meriam bergerak menuju perbatasan dengan Gaza di luar Sderot, Israel, Minggu (8/10/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Galit Altstein dan Ethan Bronner - Bloomberg News

Bloomberg,  Militer Israel sedang membangun pangkalan militer di sebelah Jalur Gaza untuk menampung puluhan ribu tentara. Hal ini dilakukan sebagai persiapan melakukan tahapan selanjutnya, dalam respons terhadap serangan Hamas pada hari Sabtu. 

"Israel akan merespons dengan sangat keras dan agresif, dan akan ada lebih banyak korban jiwa," kata Richard Hecht, juru bicara militer Israel dan letnan kolonel, kepada wartawan di Tel Aviv pada hari Selasa. "Kita semua harus mengubah paradigma di sini. Ini bukan sekadar balas dendam."

Israel belum mengatakan mereka akan mengirim pasukan ke Gaza. Tetapi banyak warga Israel dan Palestina yang memperkirakan hal itu akan terjadi. Serangan besar Israel terakhir ke Gaza terjadi pada tahun 2014. Serangan itu berlangsung selama tujuh minggu dan mengakibatkan lebih dari 2.000 warga Palestina tewas serta puluhan warga Israel.

Peta wilayah konflik Israel vs Hamas. (Sumber: Bloomberg)

Israel telah memobilisasi 300.000 tentara cadangan, yang merupakan jumlah terbanyak dalam sejarah, setelah Hamas menembakkan rentetan roket dan mengirim tentara ke selatan Israel. Korban tewas sekitar 900 orang dan banyak lainnya disandera. Pengepungan ini merupakan kegagalan terbesar intelijen Israel dalam setidaknya 50 tahun.