Performa Bitcoin yang mengungguli koin-koin alternatif memperkuat “asumsi lama untuk menyediakan tempat yang aman, atau setidaknya manfaat diversifikasi, untuk investasi pasar tradisional,” seperti dijelaskan Caroline Mauron, co-founder penyedia likuiditas derivatif aset digital, OrBit Markets.
Kripto sedang berjuang atas prospek perpanjangan atas masa peningkatan biaya pinjaman. Terdapat pengingat bahwa risiko di sektor ini begitu besar, saat menilik perkembangan persidangan Sam Bankman-Fried atas runtuhnya bursa FTX.
Namun demikian beberapa investor menggantungkan harapan mereka pada pola musiman dan teknikal. Selama satu dekade terakhir, Bitcoin rata-rata naik 24% di bulan Oktober, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.
Token ini naik selama empat minggu berturut-turut hingga 8 Oktober. Data dari 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung mengalami peningkatan 16% pada bulan berikutnya setelah kenaikan tersebut.
Performa ‘Fizzling’
Saat ini sebagian aset digital mengalami rebound, usai keterpurukan akhir tahun lalu. Kebangkitan Bitcoin dari tahun ke tahun mencapai puncaknya pada 90% di bulan Juli, tetapi telah menurun menjadi 67%.
Pemantulan Ether dari tahun ke tahun mencapai 77% pada bulan April tetapi sekarang berada di 32%. Faktor penarik kripto tetap pada aset bernama Bitcoin, ditegaskan Vetle Lunde, analis senior di K33 Research.
Perkembangan ETF Ether yang tidak berarti menunjukkan “permintaan institusional sangat rendah untuk menambah eksposur Ether,” katanya.
Bitcoin mengalami koreksi tipis menjadi US$27.677 pada pukul 11:00 waktu Singapura pada hari Selasa. Ether stabil di US$1,588. Jelang artikel ini dipublikasi BTC masih bertahan di posisi US$27.660, turun 0,6% dan Ether di US$1.590, alami koreksi 1,8%. Sementara token utama lainnya membukukan keuntungan atau kerugian kecil, bergeraknya variatif.
(bbn)