Logo Bloomberg Technoz

Dampak Perang Israel Vs Hamas

ESDM: Penguatan Harga Minyak Jadi Windfall bagi Hulu Migas RI

Sultan Ibnu Affan
10 October 2023 15:25

Pertambangan minyak onshore./dok. SKK Migas
Pertambangan minyak onshore./dok. SKK Migas

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut gejala penguatan harga minyak dunia akibat sentimen perang Israel-Hamas beberapa waktu terakhir justru dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan migas di dalam negeri.

Dengan demikian, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad meminta PT Pertamina (Persero) dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas lainnya untuk memacu produksi minyak, selagi harga sedang bagus.

“Betul, [harapannya KKKS bisa lebih banyak produksi] karena itu kan ada windfall ya, yang kita alami bersama. Berarti capital flow [perusahaan migas] semestinya bisa dikembangkan untuk development [menaikkan produksi],” ujarnya saat ditemui di sela SPE/IATMI Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition, Selasa (10/10/2023).

Menurutnya, kecenderungan harga minyak dunia yang kembali menguat mendekati US$90/barel – setelah sempat drop ke kisaran US$82—US$83 per barel awal bulan ini – seharusnya dapat menambah margin perusahaan-perusahaan hulu migas. 

“Ya di mereka [KKKS] sendiri ada margin profit, kalau memang kenaikan harga [minyak] itu menguntungkan. [Akan tetapi memang] belum tentu balance [kinerja keuangannya] itu menguntungkan. [...] Kalau di oil and gas, kalau harga tinggi kan kita semua agak lebih lega ya," tuturnya.