Logo Bloomberg Technoz

Ada Potensi Bunga Acuan Naik, Kupon ORI024 Kurang Menarik

Ruisa Khoiriyah
10 October 2023 15:45

Ilustrasi Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI024T3 dan ORI024T6. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI024T3 dan ORI024T6. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pilihan instrumen investasi di tengah turbulensi pasar global yang masih tinggi, kembali bertambah bagi para investor di Tanah Air terutama kelompok pemodal pemula atau bermodal terbatas.

Instrumen investasi fixed income Obligasi Ritel Indonesia seri ORI024, yang relatif memiliki risiko rendah karena diterbitkan oleh negara, kembali ditawarkan dan diperkirakan bisa menarik minat melampaui angka Rp20 triliun.

Namun, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi menghantui kekuatan nilai tukar, potensi kenaikan bunga acuan BI7DRR ke level 6%, membuat tawaran kupon ORI024 menjadi kurang menarik. Terlebih bila kebijakan bunga global diprediksi 'higher for longer' yang akan menyulitkan kebijakan moneter bank sentral domestik berbalik arah.

Pemerintah mengumumkan dimulainya masa pemesanan ORI024, produk investasi surat utang paling populer, mulai 9 Oktober kemarin hingga 2 November nanti.

Ada dua seri yang ditawarkan dan bisa dipesan oleh para pemilik dana yang ingin membiakkan uang di instrumen ini. Yaitu ORI024-T3 yang memiliki tenor tiga tahun, jatuh tempo pada 15 Oktober 2026. Tenor pendek ini memberikan imbal hasil tetap 6,1% per tahun, lebih tinggi dibanding instrumen serupa yang lebih dulu meluncur yaitu ORI023 di level kupon 5,95%.