“Ketika petugas tiba di tempat kejadian, mereka menemukan bahwa kendaraan tersebut telah ada di lobi Konsulat China,” menurut pernyataan polisi.
“Seorang petugas menghubungi tersangka dan terjadi penembakan yang melibatkan petugas. Petugas memberikan bantuan dan memanggil paramedis ke tempat kejadian.”
Konsulat China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka meminta AS untuk “segera menyelidiki” dan “menangani masalah ini dengan serius.” Mereka juga mendesak AS untuk memastikan keamanan gedung dan personel konsulat.
Seorang saksi mengatakan kepada San Francisco Standard bahwa pengemudi itu sempat berteriak “Di mana PKC,” merujuk pada akronim dari Partai Komunis China, saat melakukan aksinya.
Polisi menambahkan bahwa, “Kepolisian San Francisco dan para pejabat dari Departemen Luar Negeri AS bekerja sama dengan konsulat China” setelah penembakan itu.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah Xi bertemu dengan sekelompok pemimpin kongres AS bipartisan untuk pertama kalinya dalam delapan tahun di Beijing, yang membuka jalan bagi kemungkinan pertemuan dengan Presiden Joe Biden dengan Xi bulan depan di KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco.
Beijing belum mengkonfirmasi kehadiran Xi, tetapi AS dan China sama-sama telah mengecek lokasi untuk pertemuan Biden-Xi, seperti sebelumnya dilaporkan Bloomberg News.
Jika Xi mengunjungi San Francisco, itu akan menjadi kunjungan pertama pemimpin China ke AS sejak April 2017, ketika ia dijamu oleh Presiden Donald Trump saat itu.
Respons Masyarakat
Insiden di konsulat ini adalah salah satu topik trending teratas di platform microblogging China Weibo pada Selasa pagi, dengan sekitar 90 juta pembaca. Beberapa pengguna internet berusaha membandingkan insiden tersebut dengan situasi di China, yang menurut mereka jauh lebih aman dari AS.
Adapun pihak lain memuji polisi AS atas tindakan ini, dengan salah satu pengguna Weibo mengatakan, "Ini adalah akhir yang baik."
Belum jelas apa yang memotivasi pengemudi untuk menabrakkan mobilnya ke konsulat China. Namun, fakta bahwa pengemudi itu berteriak "Di mana PKC" menunjukkan bahwa ia mungkin memiliki motif politik.
--Dengan asistensi Jing Li.
(bbn)