Davey Alba dan Daniel Zuidijk - Bloomberg News

Bloomberg, Postingan tentang serangan di Israel telah menyebabkan kebingungan, disinformasi, dan konflik pada media sosial X milik Elon Musk, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Menurut para peneliti, hal ini menunjukkan bagaimana akuisisi dan perubahan kebijakan telah mengubah situs media sosial tersebut menjadi sumber yang tidak dapat diandalkan selama krisis.

Beberapa jam setelah Hamas melancarkan serangan terbesar dalam beberapa dekade ke Israel dari Jalur Gaza, foto dan video serangan rudal yang tidak terverifikasi, bangunan dan rumah yang hancur, serta posting lain yang menggambarkan kekerasan militer - di Israel dan Gaza - beredar di platform tersebut. 

Banyak postingan menggunakan kembali gambar-gambar lama konflik bersenjata, dan dipresentasikan sebagai peristiwa baru. Foto dan video tersebut diposting oleh akun anonim yang memiliki tanda centang biru - menandakan bahwa mereka telah membeli verifikasi melalui layanan berlangganan "premium" X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter Blue.

Akun lain memposting rekaman militer yang sebenarnya berasal dari video game. Beberapa berita palsu yang viral juga diposting oleh pakar sayap kanan di platform tersebut, yang merupakan taktik umum untuk meningkatkan keterlibatan.