Logo Bloomberg Technoz

Begini Skenario Terburuk Harga Minyak Imbas Perang Israel-Hamas

Mis Fransiska Dewi
10 October 2023 13:05

Ilustrasi pengiriman minyak mentah. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi pengiriman minyak mentah. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan ekonom memperkirakan sentimen perang Israel melawan kelompok Hamas memiliki kemungkinan kecil untuk membawa harga minyak dunia melambung di atas US$95/barel, kecuali jika konflik meluas ke negara Timur Tengah lain.

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal memperkirakan anomali harga minyak akibat sentimen konflik Israel-Hamas kemungkinan hanya akan bergerak di rentang US$85—US$90 per barel.

“Kedua negara bukan produsen utama minyak sehingga pengaruh terhadap harga minyak tidak signifikan. Namun, potensi lonjakan harga minyak akan terjadi jika konfliknya meluas ke negara-negara sekitar, seperti Iran, Irak, dan lainnya; dan jika [perang] berkepanjangan,” ujarnya, Selasa (10/10/2023).

Per Selasa (10/10/2023) pagi, harga minyak jenis Brent ada di US$ 88,01/barel, turun 0,16% dari hari sebelumnya. Kemarin, Brent ditutup di US$ 88,15/barel, melesat 4,22% sekaligus kenaikan yang tertinggi sejak 4 Oktober.

Minyak jenis Light Sweet atau West Texas Intermediate (WTI) hari ini bertengger di level US$ 86,21/barel, turun 0,2%. Kemarin, WTI menutup perdagangan di posisi US$ 88,36/barel, melonjak 4,34% dan juga menjadi yang tertinggi sejak 4 Oktober.

Pergerakan harga minyak merespons perang Israel vs Hamas. (Dok: Bloomberg)