Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah sampai siang ini menjadi outlier di tengah penguatan mayoritas valuta Asia melawan dolar AS yang tengah tertekan sinyal dovish Federal Reserve.

Rupiah menyentuh level Rp15.715/US$ di pasar spot siang pukul 11:24 WIB, Selasa (10/10/2023), di tengah rebound pasar surat utang domestik maupun global. Mata uang Indonesia bahkan sempat menyentuh Rp15.720, terlemah setidaknya sejak November 2022 silam.

Pelemahan rupiah siang ini menjadi sedikit dari valuta Asia yang dikalahkan oleh the greenback sampai siang ini. Mayoritas mata uang Asia sejauh ini terpantau menguat dipimpin oleh dolar Taiwan dan baht Thailand.

Hanya rupiah, ringgit malaysia, dolar Singapura dan dong Vietnam yang belum berhasil mengalahkan dominasi dolar Amerika yang sebenarnya hari ini sempat melemah tersundut komentar dovish pejabat the Fed. Setelah sempat melemah, indeks dolar AS siang ini memang terlihat kembali menapak naik ke kisaran 106,1 pada pukul 11:18 WIB.

Pelemahan rupiah berlangsung ketika pasar surat utang rebound harga dengan yield kompak melemah di hampir semua tenor kecuali tenor 15 tahun. SUN tenor 10 tahun mencatat penurunan imbal hasil hingga 5,9 bps ke kisaran 6,92%.