Logo Bloomberg Technoz

Mendag soal Gula Mahal: Realisasi Impor Belum Optimal

Dovana Hasiana
10 October 2023 11:05

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli saat memberi keterangan pers revisi aturan PMSE atau social commerce. (Dok: Kemendag)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli saat memberi keterangan pers revisi aturan PMSE atau social commerce. (Dok: Kemendag)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan impor gula yang dilaksanakan oleh Indonesia baru terealisasi sekitar 30%. Hal ini yang kemudian menyebabkan harga gula yang berangsur-angsur mengalami kenaikan. 

Realisasi yang baru berjalan sekitar 30% ini terjadi karena perbedaan harga antara yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan harga gula impor. Zulhas mengatakan, harga yang ditetapkan Bapanas adalah Rp12.500/kg, sementara harga gula impor saat ini berada pada level Rp13.000. 

“Sehingga mereka tidak langsung impor, tapi menunggu barangkali harganya bisa turun. Kalau harga belum turun, mereka belum impor, jalan keluarnya bagaimana? Nanti akan dipelajari oleh Bapanas untuk disesuaikan, saya kira satu dua hari ini sudah ada penyesuaian-penyesuaian,” ujar Zulhas dalam keterangannya melalui Youtube Sekretariat Kabinet, Senin (9/10/2023)

Sementara, sebelumnya Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan salah satu penyebab kenaikan harga gula konsumsi di tingkat konsumen adalah penyesuaian HPP di tingkat produsen sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2023, di mana sebelumnya Rp 11.500/kg, ditetapkan menjadi Rp 12.500/kg. Adapun harga gula konsumsi di tingkat konsumen juga disesuaikan dari Rp 13.500/kg menjadi Rp 14.500/kg, dan Rp 15.500/kg khusus wilayah terluar, terdepan, tertinggal, dan perbatasan (3TP). 

“Kalau satu dua bulan lalu terbalik, kita malah meminta seluruh pelaku usaha dan BUMN membeli gula petani minimal 12.500, karena waktu itu musim giling. Musim giling itu tahun lalu harga gula 11.500, tahun lalunya lagi 10.500. Badan Pangan Nasional mendorong agar petani mendapatkan harga yang sesuai dengan perkembangan keekonomian.” jelas Arief saat ditemui di depan Gedung Bapanas, Jumat (6/10/2023).