Logo Bloomberg Technoz

"Kami melihat pergerakan inisebagai aksi flight to safety oleh investor global untuk melindungi diri dari ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah yang masih akan penuh gejolak selama satu minggu ke depan," kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas dalam catatan, Selasa (10/10/2023).

Kegairahan itu merembet ke pasar domestik di mana pagi menjelang siang hari ini, harga SBN hampir semua tenor mencatat rebound dipimpin oleh tenor 5 tahun dengan yield turun 6 bps ke 6,67%. Sementara tenor 10 tahun tergerus 4,2 bps ke 6,93%.

Tekanan terhadap rupiah sejauh ini juga termoderasi dengan pairing USDIDR terpantau melemah 1 bps mengantarkan rupiah lebih kuat sedikit ke kisaran Rp15.689/US$.

Mata uang Asia bergerak bervariasi sampai siang ini di mana dolar Taiwan memimpin penguatan hingga 0,51% terhadap dolar AS, lalu won Korea juga menguat 0,27%, lalu baht Thailand menguat 0,22%.

Sementara peso Filipina menguat 0,18%. Sedangkan ringgit Malaysia masih melemah tipis 0,07%.

Indeks dolar AS sejauh ini masih melanjutkan pelemahan dan kini sudah di kisaran 105,98, terlemah sejak akhir 26 September lalu.

(rui/aji)

No more pages