Berkaca pada lelang sukuk sebelumnya, seri PBS036 yang jatuh tempo 2025 mungkin masih akan jadi incaran utama peserta lelang. Seri ini memberikan diskonto 5,37% dengan yield rata-rata dimenangkan di kisaran 6,23% pada 26 September. Selain seri itu, seri PBS037 yang jatuh tempo 2036, mungkin jadi incaran juga.
Kenaikan Target Emisi
Kenaikan target indikatif dalam lelang SBSN ini seturut juga dengan lelang SUN yang juga mencatat kenaikan target emisi. Target indikatif lelang yang meningkat di tengah tren penurunan penerbitan surat utang baru untuk pembiayaan APBN itu, menurut penjelasan Kementerian Keuangan berkaitan dengan kebutuhan belanja yang terakselerasi jelang akhir tahun.
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI Deni Ridwan kepada Bloomberg Technoz beberapa waktu lalu menjelaskan, siklus belanja pemerintah pada kuartal IV-2023 meningkat signifikan sehingga target penerbitan SBN di kuartal akhir tahun ini juga ikut dinaikkan.
"Penerbitan SBN pada kuartal IV dilakukan secara fleksibel, oportunistik, dan terukur dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian agar biaya dan risiko utang dapat dikelola secara optimal. Fleksibilitas penerbitan SBN tersebut mencakup fleksibilitas dari aspek timing, sizing, instrument, maupun currency mix," jelas Deni.
Target penerbitan SBN kuartal IV, kata Deni, merupakan batas tertinggi untuk pengadaan utang sehingga bisa dilakukan perubahan bila diperlukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan pembiayaan APBN, kondisi pasar keuangan dan posisi kas pemerintah.
Berdasarkan perhitungan Bloomberg memakai data resmi pemerintah RI, sampai 4 Oktober lalu, pemerintah sudah menjual sekitar US$ 41,1 miliar surat utang. Angka itu setara Rp221 triliun dengan kurs saat ini.
Nilai penerbitan SBN sampai 4 Oktober tersebut lebih rendah 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Catatan Bloomberg, penerbitan SBN dalam denominasi rupiah sejauh ini adalah yang terendah sejak 2017.
Sedangkan penerbitan global bond atau SBN dalam denominasi valas lebih rendah 55% dibanding tahun lalu dengan nilai sekitar US$ 3,8 miliar, terendah sejak 2012.
(rui/aji)