Logo Bloomberg Technoz

Emas menjadi perlindungan alias safe haven bagi pelaku pasar yang cemas terhadap peningkatan tensi di Timur Tengah. Akhir pekan lalu, kelompok Hamas di Palestina menghujani Israel dengan roket yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Israel pun membalas dengan membombardir Jalur Gaza, dan korban jiwa juga sudah mencapai ratusan orang.

“Harga emas naik karena tensi geopolitik terbaru membuat investor mencari safe haven saat pasar obligasi Amerika Serikat (AS) tutup. Konflik Israel-Hamas mengejutkan pasar dan ada risiko bahwa ketegangan ini akan meluas ke seluruh Timur Tengah,” papar Ed Moya, Senior Market Analyst OANDA, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas masih di posisi bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 43.

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset berada di zona bearish. Namun RSI emas terus merangkak naik dari minggu lalu yang masih di bawah 30, masuk kategori jenuh jual (oversold).

Ruang kenaikan harga emas pun masih terbuka. Target kenaikan atau resisten terdekat ada di US$ 1.880,78/ons. Jika tertembus, maka US$ 1.903,4/ons bisa menjadi resisten berikutnya.

Namun, ada pula risiko harga emas terkoreksi usai kenaikan yang lumayan tajam. Target koreksi atau support terdekat ada di US$ 1.842,1/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 1.836,65/ons.

Pergerakan harga emas dunia akan mempengaruhi dinamika emas Antam.

(aji)

No more pages