Pasca serangan Hamas, pasukan Israel sudah mulai menggencarkan serangan di Jalur Gaza dari udara dan laut.
Serangan terhadap Israel oleh kelompok militan Hamas, yang dimulai pada Sabtu lalu telah menewaskan lebih dari 900 orang Israel, sebagian besar warga sipil. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan respons negaranya terhadap Hamas "baru saja dimulai," dan "apa yang akan kita lakukan kepada musuh akan bergema turun-temurun."
Para pemimpin AS, Jerman, Prancis, Italia, dan Inggris berbicara via telepon pada Senin dan setelah itu merilis pernyataan yang menegaskan kembali dukungan mereka untuk Israel dan mengutuk Hamas "dan tindakan terorisme yang mengerikan."
"Negara-negara kita akan mendukung Israel dalam upaya untuk membela diri dan rakyatnya dari kekejaman tersebut," Biden bersama dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Kanselir Olaf Scholz mengatakan dalam pernyataan bersama mereka.
"Kami lebih lanjut menekankan bahwa ini bukan saat bagi pihak mana pun yang memusuhi Israel untuk memanfaatkan serangan ini untuk mencari keuntungan."
Pasukan Israel mengatakan pada Senin malam bahwa serangan terhadap Jalur Gaza sedang berlangsung, dari laut maupun udara. Pesawat Israel menghantam sebuah bangunan di mana, menurut pernyataan IDF, Hamas melakukan operasi di dalam masjid.
Masjid lain yang menyembunyikan markas operasi kelompok militan dan poros terowongan juga menjadi sasaran serangan Israel terbaru.
Dua militan Hamas tewas ketika pesawat menyerang apa depot senjata dan tempat pertemuan kelompok Jihad Islam Palestina.
(bbn)