Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi & Informasi (Kominfo) terus mendorong konsolidasi industri telekomunikasi. Indosat telah bergabung dengan Hutchinson Tri Indonesia, sehingga saat ini isu bergeser ke 'perkawinan' EXCL dan FREN.
Keduanya bahkan telah pertemuan bersama pihak Kominfo. Informasi ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Informasi & Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kasong. Ia membenarkan jika sudah ada pertemuan antara pihak XL Axiata dan Smartfren dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi.
"Sudah ada pembicaraan mengenai merger. Mereka masing-masing sudah bicara dengan Menkominfo. Yang saya tahu, pihak Smartfren sudah ketemu dengan menkominfo, pihak satunya lagi juga sudah," kata Usman belum lama ini.
Usman mengatkan, kedua pihak FREN dan EXCL tersebut terkait dengan rencana merger. Selain itu, bergabungnya kedua perusahaan juga disebut ditujukan untuk menghindari monopoli pasar, agar industri persaingan pasar telekomunikasi menjadi lebih sehat.
Secara terpisah, Menteri Kominfo (Menkominfo) Budi Arie Setiadi kembali mengkonfirmasi kabar tersebut. Ia telah melakukan pertemuan bersama pihak Smartfren dan XL Axiata.
Menurutnya, rencana merger keduanya tetap berdasarkan bussiness to bussines (B2B), yang ditujukan untuk efisiensi persaingan pasar telekomunikasi di dalam negeri.
"Ini, kan, B2B, biar saja. Prinsipnya dukung efisiensi. Gini loh, kalo industri telekomunikasi, kan, masih sehat, ekosistem masih solid. Saya pikir merger Smartfren dan XL akan lebih positif buat industri," ujarnya ditemui di sela International Smart City Conference 2023 di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Budi menilai, jika keduanya resmi merger akan memicu harga yang kompetitif dan diharapkan timbul persaingan lebih sehat ke depan. Untuk mendukung merger keduanya, lanjut Budi, pihaknya bakal mendukung dari sisi kebijakannya.
(mfd/dhf)