Adapun target kenaikan terdekat harga emas ada di US$ 1.905,68/ons. Jika berhasil break, maka ada kemungkinan harga emas naik lagi menuju US$ 1.926,07/ons. Sementara target paling optimistis ada di US$ 1.928,19/ons.
Mencermati lebih lanjut, menguatnya harga emas dunia ini berkorelasi positif dengan laju harga saham emiten emas dan juga pada kinerja laporan keuangannya yang terapresiasi.
Jika berkaca pada laporan keuangan salah satu emiten, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan sumber daya mineral yaitu emas.
Peningkatan produksi emas dan kenaikan harga jual emas, berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS secara keseluruhan pada semester I-2023. Pendapatan BRMS dari penjualan emas meroket 203% menjadi US$14,8 juta atau sekitar Rp231,6 miliar.
Adapun emiten lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada semester I-2023 produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTM dengan proporsi mencapai 62% terhadap total penjualan.
Tren positif tersebut juga terlihat pada pergerakan harga saham. Sebagai gambaran, saham BRMS saat ini ada di level Rp190/saham, terjadi kenaikan mencapai 6,15%. Saham ANTM juga melaju dalam tren positif di level Rp1.815/saham, dan kenaikannya mencapai 5,83%.
Kenaikan harga saham juga terjadi pada emiten lainnya, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT J Resources Asia Pasific Tbk (PSAB) yang masing-masing berhasil menguat 7,05% ke harga Rp2.580/saham, dan 4,82% ke harga Rp87/saham.
Menyusul rekan-rekannya, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) juga menguat 2,38% ke harga Rp344/saham. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menguat 1,47% ke harga Rp414/saham.
Sebagai tambahan, ARCI merupakan perusahaan yang memiliki 100% kepemilikan di Tambang Emas Toka Tindung, suatu tambang pure-play emas. Sedangkan HRTA merupakan perusahaan perdagangan perhiasan emas yang berpengalaman lebih dari 20 tahun.
Terkini HRTA menyepakati dan telah melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) Ekspor Perhiasan Emas dengan Bright Metal Refiners (BMR) dengan nilai transaksi ditaksir mencapai Rp3,93 triliun.
(fad)