Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan, peran partai politik (parpol) amat penting dan tak boleh diabaikan dalam pemilu pascaperubahan konstitusi. Dia mengingatkan, parpol punya posisi yang strategis. 

Namun tak hanya mengajukan calon legislatif maupun calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), parpol juga seharusnya berperan dalam mempengaruhi visi dan misi para calon. Jangan sampai antara parpol pengusung dan calon yang diusung tak sinkron visi misinya. Hal itu kerap terjadi selama ini.

"Calon presiden, calon wakil presiden ketika mengajukan visi-misi program mestinya juga sejalan dengan visi program yang itu menjadi pegangan atau ideologinya partai yang mengusulkan," ujar Hasyim dalam sambutannya di agenda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Teknokratik 2025-2029 kepada Partai Politik" di Aula Bappenas, Jakarta pada Senin (9/10/2023). 

"Sehingga calon-calon ini, mestinya ketika mengumandangkan visi program kerjanya, mestinya harusnya visi misi dan program kerja partai politik sebagai peserta Pemilu. Tidak bisa menjadi programnya sendiri-sendiri," lajut dia. 

Hasyim tak luput menyebut sebagaimana diatur dalam konstitusi, parpol sedikit banyak terlibat menentukan posisi pejabat yang akan menjalankan pemerintahan. Oleh karena itu parpol haru paham hal-hal yang harus dimiliki oleh calo yang diusung. Hal ini dia harapkan akan tampak pada calon-caon di Pemilu 2024 mendatang.