Penghadangan pertamanya terjadi pada bulan April 2011 saat sistem Iron Dome menangkal sebuah roket Grad yang ditembakkan dari Gaza ke kota Ashkelon, Israel. Sejak saat itu, sistem ini telah mencegat ribuan roket.
2. Bagaimana cara kerja Iron Dome
Terdapat radar sensitif yang mendeteksi area masuknya rudal yang datang dari jarak 4 hingga 70 kilometer (km). Radar mampu memprediksi lintasan dan titik tabrakannya.
Sebuah pusat kendali memproses informasi tersebut dan terhubung pada senjata pertahanan. Senjata tersebut berupa rudal yang akan meluncur saat diketahui terdapat potensi serangan.
Sistem ini dirancang untuk merespons ancaman serangan, terutama pada pusat-pusat populasi. Iron Dome menembakkan roket yang diperhitungkan untuk mendarat di area kosong.
Terdapat kalkulasi sehingga penangkalan sistem rudal dapat efisien, yang sangat penting dalam kasus jika serangan terjadi dalam jumlah besar. Untuk setiap rudal menghabiskan biaya sekitar US$40.000–US$$50.000, menurut seorang peneliti di Institut Studi Keamanan Nasional Israel.
Baterai-baterai itu dapat dipindahkan, dan pada pertengahan tahun 2021 Israel memiliki sepuluh perangkat itu. Seluruhnya dipakai untuk pertahanan Israel, demikian menurut kontraktor militer AS Raytheon Technologies. Raytheon diketahui pada tahun 2014 mulai memproduksi bersama dengan pencipta Iron Dome, Rafael Advanced Defense Systems Israel.
Setiap baterai memiliki tiga hingga empat peluncur. Tujuannya untuk mempertahankan wilayah berpenduduk seluas 155 kilometer persegi (60 mil persegi), demikian menurut Raytheon.
Sistem dirancang untuk bekerja secara efektif dalam segala jenis cuaca.
3. Pendana Iron Dome
Pada awalnya teknologi pertahanan udara ini dikembangkan tanpa bantuan Amerika Serikat (AS), tetapi pada tahun 2011 sekutu utama Israel itu mulai mendukung program Iron Dome secara finansial.
Setelah AS berinvestasi di Iron Dome, Kongres mendesak untuk berbagi teknologi dan produksi bersama. Inilah cara Raytheon masuk menjadi bagian dari Iron Dome.
Perusahaan ini membuat komponen untuk pencegahan serangan. Saat ini beberapa baterai rudal anti-rudal dibuat di Amerika. Dukungan Amerika untuk sistem ini merupakan bagian dari paket bantuan militer yang lebih besar untuk Israel.
Berdasarkan laporan, kesepakatan antara kedua negara akan mencapai US$38 miliar pada tahun 2019 hingga 2028.
4. Jika Iron Dome berhasil siapa yang diuntungkan
Iron Dome telah menyelamatkan nyawa banyak warga Israel. Serangan dapat dihalau hingga warga terhindar dari kematian atau cedera. Hal yang memiliki berbagai efek lanjutan. Salah satunya, teknolog ini memberikan waktu dan ruang politik bagi pemerintah Israel untuk memutuskan kapan dan bagaimana merespons serangan roket.
Pada beberapa kasus, berarti Israel memilih untuk tidak melakukan invasi darat ke Gaza. Beberapa analis berpendapat bahwa perlindungan Iron Dome membuai warga Israel terbuai dan sekaligus mengabaikan konflik tradisional dengan palestina, daripada terlibat dalam diplomasi untuk menyelesaikan solusi permanen.
—Dengan asistensi dari Roxana Tiron.
(bbn)