Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara melemah pada perdagangan akhir pekan lalu. Dalam sepekan, harga si batu hitam jatuh lebih dari 13%.

Pada Jumat (6/10/2023), harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup US$ 138,5/ton. Turun 0,26% dari hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak pekan I Agustus.

Dalam seminggu, harga komoditas ini anjlok 13,5%. Ini adalah koreksi mingguan terparah sejak pekan I Juni.

Permintaan yang mulai melambat menjadi penghambat gerak harga batu bara di China, impor batu bara sudah memuncak dan sepertinya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama beberapa bulan ke depan jelang musim dingin.

Mengutip catatan Daiwa Capital Markets dan Morgan Stanley, sebagaimana diberitakan Bloomberg News, penurunan permintaan tersebut akan membatasi kenaikan harga batu bara.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 21,69.

RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan RSI batu bara ada di bawah 30, yang berarti sudah tergolong jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, ruang kenaikan harga batu bara menjadi terbuka. Target kenaikan terdekat ada di US$ 149,85/ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi menuju US$ 155/ton.

(aji)

No more pages