Logo Bloomberg Technoz

Kemudian, STAR akan menggunakan dana tersebut untuk membayar sebagian utang kepada Bangkok Bank Public Company Limited serta memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte. Ltd. 

Jika dana yang diperoleh dari IPO tidak dipergunakan langsung oleh perseroan, maka dana akan ditempatkan dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid. Sementara jika hasil perolehan dana IPO tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut, maka perseroan akan menyesuaikan jumlah pelunasan sebagian utang kepada Bangkok Bank, sesuai dengan kurs yang digunakan pada saat penyetoran modal kepada STAR.

Harga Premium

Usai IPO, saham beredar BREN menjadi sebanyak 134,27 miliar. Sedang nilai ekuitasnya mencapai US$474,29 juta atau setara sekitar Rp7,10 triliun. Dari sini bisa dihitung, nilai buku per saham BREN adalah sekitar 52,87 kali.

Kemudian, harga pelaksanaan ada di Rp780/saham. Artinya, price to book value (PBV) saham BREN sekitar 14,74 kali.

Valuasi itu tergolong mahal, terlebih jika disandingkan dengan saham sejenis di pasar sekunder seperti saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang memiliki PBV sekitar 2,1 kali. 

Di pasar sekunder atau pasar yang memperdagangkan saham usai masa penawaran awal (pasar primer), harga PGEO sudah naik sekitar 82,86% sejak listing 24 Februari lalu.

Jangankan dengan pemain domestik. Valuasi saham BREN juga jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan pemain global. Energy Absolute memiliki PBV 4,6 kali, terbesar kedua setelah BREN. Secara rata-rata, PBV saham perusahaan geothermal dunia ada di level dua kali.

(dhf/ggq)

No more pages