Rupiah Masih Akan Hadapi Pekan yang Berat Ditambah Perang Gaza
Ruisa Khoiriyah
09 October 2023 07:41
Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah menghadapi tekanan besar sepanjang pekan lalu dan kemungkinan masih akan tertekan sepanjang pekan ini dengan masih tingginya ketidakpastian global ditambah pecah perang di Jalur Gaza yang melambungkan kekuatan dolar Amerika Serikat.
Sepanjang pekan lalu, rupiah kehilangan nilai sedikitnya 1% dan sempat menyentuh level terendah di Rp15.632/US$, menghapus capaian penguatan sepanjang tahun ini.
Di pasar spot, rupiah akhirnya ditutup di level Rp15.610/US$, sedangkan kurs tengah Bank Indonesia, ditutup lebih lemah di Rp15.628/US$, pekan lalu.
Aksi jual pemodal asing terutama di pasar Surat Berharga Negara (SBN) terpicu kenaikan tingkat imbal hasil US Treasury yang mendekati 5%, menjadi faktor utama yang melemahkan rupiah.
Selama pekan lalu, periode 2-5 Oktober, pemodal asing mencatat posisi jual bersih hampir Rp3 triliun SBN, menurut laporan Bank Indonesia, sementara di pasar saham dan SRBI masih mencatat posisi beli bersih dengan nilai kecil. Posisi kepemilikan asing di SBN tinggal Rp819,82 triliun per 5 Oktober, terendah sejak Mei lalu.