Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sebanyak 267.000 hektar hutan dan lahan di Indonesia terbakar. Hal ini membuat Singapura dan Malaysia mengeluh soal asap. 

Berdasarkan data dari SiPongi+ milik Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) tercatat 267.000 hektar hutan dan lahan terbakar hingga Minggu (8/10/2023).

Terpantau pukul 19.32 WIB, satelit NASA-TERRA/AQUA menunjukkan 210 titik panas yang masih menyala. Sementara satelit NASA-SNPP menunjukkan 94 titik panas, dan NASA-NOAA20 memperlihatkan 66 titik panas.

Dibandingkan dengan data yang diambil pada Selasa (3/10/2023), jumlah titik api mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dalam waktu kurang dari sepekan. Kala itu, satelit NASA-TERRA/AQUA memperlihatkan ada 71 titik panas yang masih menyala. Sedangkan satelit NASA-SNPP mencatat ada 23 titik panas, dan NASA-NOAA20 mencatat ada 12 titik panas.

Titik panas terbanyak saat ini masih berada di wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Selatan. Selain itu titik panas terbanyak juga terlihat di Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah dan Selatan.

Titik api kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. (Sumber: SiPongi+ KLHK)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menanggapi keluhan yang disampaikan oleh Singapura dan Malaysia terkait kabut asap. Dia telah memerintahkan pihak militer dan kepolisian untuk membantu menangani kebakaran hutan.

"Ketika ada api, akan ada asap, dan jika ada angin, asap tersebut bisa mencapai mana saja," kata Jokowi kepada wartawan di Jakarta pada hari Sabtu. "Saya telah memerintahkan kepala staf militer dan kepolisian untuk menangani setiap titik api, sekecil apapun, dengan segera."

"Pada musim kemarau yang berkepanjangan ini, suhunya di atas normal," kata Jokowi. "Kebakaran lahan dan hutan tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di Amerika Serikat, Kanada. Di sini kita masih bisa mengendalikannya lebih baik." 

Keluhan dari Malaysia disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim melalui surat kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Dalam surat itu, dikatakan juga kesiapan Malaysia membantu mengatasi kebakaran hutan.

"Inti surat tersebut menyampaikan kondisi kualitas udara terakhir di Malaysia dan kesiapan Malaysia untuk bekerjasama tangani kebakaran hutan yang terjadi, jika pemerintah Indonesia memerlukan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal.

Sementara itu, Singapura juga melaporkan kualitas udara yang semakin memburuk akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Badan Lingkungan Hidup Nasional pada Sabtu (7/10/2023) melaporkan klaim tingkat polusi di Singapura mencapai angka 111, yang masuk dalam kategori 'tidak sehat'.

(del)

No more pages