Palestina mengatakan perdamaian di kawasan tersebut bisa dicapai jika Israel mengakhiri pendudukannya di Palestina, sesuai dengan perjanjian di tahun 1967. Pihak otoritas menyebut dilanggarnya perjanjian tersebut menjadi alasan di balik serangan tersebut.
"Keamanan, stabilitas, dan perdamaian di kawasan kita dapat tercapai dengan mengakhiri pendudukan Israel di Negara Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, sesuai dengan perjanjian 1967, juga mengakui hak rakyat atas kemerdekaan dan kedaulatan," ujar Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataannya.
"Berlanjutnya ketidakadilan dan penindasan yang dialami oleh warga Palestina merupakan alasan di balik situasi yang eksplosif ini, dan tidak adanya perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan 2.000 roket yang ditembakkan pasukan Hamas menewaskan sekitar 40 orang warga Israel. “Musuh akan membayarnya dengan hal yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Kami sedang dalam perang dan kami akan memenangkannya,” kata Netanyahu dalam sebuah video.
Sementara itu, masih belum ada jumlah resmi warga Palestina yang tewas dalam serangan di Jalur Gaza tersebut. Tetapi kantor berita Palestina melaporkan sekitar 160 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka.
(del)