Logo Bloomberg Technoz

Israel Memanas, Ini 3 Faktor yang Bisa Cegah Krisis Harga Minyak

Mis Fransiska Dewi
08 October 2023 13:45

Asap terlihat usai serangan pesawat Israel di distrik Safwati Kota Gaza, Gaza, Sabtu, (7/10/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Asap terlihat usai serangan pesawat Israel di distrik Safwati Kota Gaza, Gaza, Sabtu, (7/10/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan ekonom berpendapat masih ada tiga faktor pelega yang akan menjaga harga minyak dunia tidak sampai bergerak liar akibat sentimen eskalasi konflik antara Israel dan kelompok Hamas.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai anomali harga minyak belakangan ini lebih dipicu oleh sentimen perpanjangan pemangkasan produksi sebanyak 1,3 juta barel per hari oleh anggota OPEC dan Rusia.

Keputusan tersebut mendorong kekhawatiran terhadap supply minyak global sehingga harga terdorong naik ke atas US$90 per barel nyaris sepanjang kuartal III-2023. Namun, saat ini, harga minyak dunia mulai melandai ke level US$83 per barel.

“Tren ini memang perlu diwaspadai mengingat asumsi [harga minyak dalam] RAPBN 2024 berada di level US$82 per barel, atau di bawah level harga saat ini yang sempat menyentuh level US$96 per barel,” kata Josua saat dihubungi, Minggu (8/10/2023).

Meski terdapat risiko kenaikan harga minyak kembali akibat eskalasi konflik antara Israel dan Hamas, Josua menilai masih terdapat sejumlah faktor yang dapat menurunkan harga minyak ke depan dan mencegahnya bergerak kembali ke level tertinggi.