Logo Bloomberg Technoz

Program Bantuan Langsung Tunai Thailand Semakin Dikritik Keras

News
07 October 2023 20:15

Taipan Thailand,Srettha Thavisin yang diusung Partai Pheu Thai sebagai calon perdana menteri baru. (Dok. Bloomberg)
Taipan Thailand,Srettha Thavisin yang diusung Partai Pheu Thai sebagai calon perdana menteri baru. (Dok. Bloomberg)

Patpicha Tanakasempipat, Bloomberg News

Bloomberg, Sejumlah mantan gubernur Bank Sentral Thailand ikut mendesak pemerintah negara itu membatalkan kebijakan pembagian uang tunai berjumlah total US$14 miliar karena berisiko pada tingkat inflasi dan disipoofiskal jangka panjang. 

Satu pernyataan yang ditandatangani oleh 82 pakar ekonomi negara itu menyebut bahwa program "dompet digital" yang membagikan sebagian besar warga Thailand uang tunai berjumlah US$270 atau Rp 4,25 juta akan menimbulkan lebih banyak dampak negatif ketimbang dampak positifnya. 

Di antara penandatangan itu adalah Veerathai Santiprabhob dan Tarisa Watanagase, dua mantan gubernur Bank Sentral. Mereka bergabung dalam suara-suara yang menentang rencana ekonomi paling ambisius yang diajukan oleh Perdana Menteri Srettha Thavisin. 

Penentangan terhadap kebijakan yang semakin banyak ini terjadi hanya kurang dari dua bulan setelah Srettha berkuasa yang mengakhiri kebuntuan politik yang terjadi setelah pemilu pada May lalu.