Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat Pariwisata Universitas Pancasila, Fahrurozy Darmawan  menilai belum ada urgensi dari rencana kebijakan pemerintah dalam membentuk dana pariwisata (tourism fund). 

Dia menilai saat ini secara tidak langsung Indonesia telah menerapkan skema tersebut melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang dikucurkan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung perhelatan dalam kegiatan pariwisata skala internasional. Berbeda dengan tourism fund yang diterapkan di beberapa negara, Indonesia hanya belum memiliki badan khusus untuk mengelola dana ini. 

“Hari ini juga sudah diterapkan di Indonesia seperti di penyelenggaraan MotoGP, itu ada (bantuan dana) pemerintah kan melalui PMN ke BUMN melalui dana talangan,” ujar Fahrurozy kepada Bloomberg Technoz, Jumat (7/10/2023). 

“Tapi bedanya kalau di luar negeri, dana talangan itu masuk ke tourism fund dan tourism fund ini nanti ada badan tersendiri yang mengelola dana tersebut,” lanjutnya. 

Alih-alih membentuk badan baru, menurutnya tourism fund bisa dikelola melalui badan yang sudah terbentuk, seperti melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau melalui BUMN pariwisata seperti InJourney.

Adapun aspek yang dinilai lebih penting dalam hal ini adalah transparansi dan akuntabilitas. Bahkan, menurut Fahrurozy, skema anggaran untuk Kemenparekraf sudah cukup asalkan program promosi dan kegiatan-kegiatan pariwisata jelas dan terukur. Persoalannya, kata dia, anggaran Kemenparekraf dari tahun ke tahun masih sangat minim walaupun pariwisata dianggap sebagai sektor prioritas. 

“Anggaran kementerian itu kan lebih mudah untuk diaudit, karena mekanisme persetujuan anggaran melalui DPR dan diharapkan kontrolnya lebih kuat,” ujarnya. 

Selain itu, sebenarnya terdapat beberapa aspek yang seharusnya diperkuat terlebih dahulu, misalnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola destinasi pariwisata terutama di daerah tujuan wisata. 

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pembentukan tourism fund atau dana pariwisata. Anggaran yang berada di dana pariwisata itu diklaim bakal bermanfaat untuk mendukung pembiayaan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

"Bahwa akan dibentuk tourism fund atau sebuah dana yang akan mendukung pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, seperti mengundang event-event berkelas internasional, event-event budaya, olahraga maupun juga MICE [meeting, incentive, convention & exhibition],” kata Menparekraf Sandiaga Uno usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Rabu (4/10/2023).

Belum ada perkembangan terkini mengenai rencana pembentukan tourism fund tersebut. Namun demikian, Sandi mengakui bahwa konsep dana pariwisata itu telah diperkenalkan oleh beberapa negara untuk mengembangkan pariwisata mereka.

“Arahan presiden ini segera ditindaklanjuti dengan segera [pembentukan dana pariwisata],” ujarnya.

(dov/ain)

No more pages