Penguatan rupiah banyak disokong oleh kembali maraknya aksi beli di pasar surat utang dan saham domestik. Yield SUN 10 tahun mencatat penurunan imbal hasil 2,4 bps ke 6,97%. Tenor 5 tahun mencatat penurunan yield terbanyak hingga 5 bps ke kisaran 6,73%.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan tercatat menguat 0,2% dan ditutup di 6.888,51.
Para pemodal akan menanti rilis data ketenagakerjaan Amerika nanti malam yang akan memberikan dasar lebih kuat bagi arah bunga acuan Amerika Serikat di sisa tahun ini.
Cadangan devisa tertekan
Bank Indonesia hari ini melaporkan, posisi cadangan devisa RI bulan lalu tergerus ke posisi US$ 134,9 miliar, terendah sejak November 2022 lalu.
Penurunan nilai cadangan devisa akibat terkuras untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang mengalami tekanan besar sepanjang bulan lalu dengan total modal asing keluar disinyalir mencapai US$ 1,1 miliar.
Tekanan pada cadangan devisa diperkirakan masih akan terus berlangsung dengan masih kuatnya sentimen kenaikan bunga acuan Amerika, ditambah ketiadaan sokongan yang substansial menambah cadangan devisa Indonesia.
Analis memperkirakan, BI akan terdesak untuk menaikkan bunga acuan bila nilai cadev terus tergerus hingga US$ 10 miliar. Dan itu akan menjadi kabar buruk bagi para pelaku pasar yang sejauh ini sudah mengalami tekanan jual akibat sentimen bunga acuan Amerika yang tak terjeda.
(rui)