Bloomberg Technoz, Jakarta - Gangguan Obsessive-compulsive disorder (OCD) menurut psikolog bisa ditangani atau disembuhkan. Gangguan kejiwaan ini mencuat ke permukaan setelah bekas bintang sepak bola David Bechkam merilis film dokumentari yang menceritakan kisah hidupnya dan sempat menyebut dirinya mengalami gangguan kejiwaan OCD.

Gejala penyakit ini banyak ditemui orang dewasa di atas 19 tahun. Menurut World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan kecemasan, seperti OCD, lebih banyak terjadi di negara maju daripada di negara berkembang. Pada 6 Negara Eropa, yaitu Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Spanyol, ditemukan dari 2.804 orang, sebanyak 13% ditemukan memiliki gejala OCD.

Psikolog menyebut gangguan kejiwaaan ini membuat penderitanya mengalami kecemasan yang berlebihan. 

“Jadi cara menangani OCD yang biasa dilakukan dengan mengatasi kecemasan dulu. Artinya kalau nilai anak jelek, orang tua jangan menuntut anak perfeksionis. Jika tidak bisa menjadi perfeksionis kecemasan mereka semakin tinggi karena tidak puas dengan nilai sendiri. Itu yang harus diubah,” kata Psikolog yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dian Wishnuwardhani saat berbincang, Jumat (6/10/2023).

Lalu, harus diterapkan self acceptance atau suatu kondisi dan sikap positif individu dalam bentuk penghargaan terhadap diri sehingga harus diajarkan menerima diri.