Bloomberg Technoz, Jakarta - Minuman berkolagen sedang ramai digemari masyarakat Indonesia. Peneliti yang juga epidemiolog Dicky Budiman mengutarakan masyarakat harus memahami beberapa hal berikut.
“Berkaitan dengan maraknya manfaat dari produk kolagen, seperti minuman, jika dilihat berbasis science, pertama bahwa secara umum masih terbatas riset yang mendukung klaim ini. Masih diperlukan riset yang intensif dan detail terkait manfaat kolagen. Sehingga semakin bisa dipercaya ketika memiliki bukti yang kuat,” ujar Dicky saat berbincang.
Minuman berkolagen sedang ramai dikonsumsi di Indonesia. Setelah marak sekali iklan terkait minuman tersebut ditemukan di beberapa platform media sosial seperti TikTok.
Minuman berkolagen dalam beberapa tahun terakhir memang sering dibicarakan di beberapa negara seperti Australia. Karena minuman ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan kulit.
“Secara umum memang baik untuk kulit. Seperti mengurangi kerutan, yang mengarah menjaga kemudaan. Tapi sekali lagi masih perlu dilakukan riset untuk minuman ini,” kata Dicky.
Perlu diingat kolagen juga memiliki dampak buruk bagi tubuh manusia. Dari riset terdapat alergi yang bisa terjadi yang tentu harus diperhatikan.
“Ketidaknyamanan dalam saluran cerna, seperti diare, kembung dan sebagainya. Termasuk harus hati-hati juga beberapa minuman kolagen mengandung kalori tingi, apalagi ditambahi gula ataupun lain-lain yang bisa berkontribusi pada jumlah kalori tinggi tentunya ini tidak cocok pada orang yang menjaga kalori intek dia,” tambah Dicky.
Selain itu, klaim-klaim manfaat ini belum semua didukung data riset yang kuat. Ini yang harus kita tunggu konfirmasinya untuk efek minuman kolagen ini.
“Minuman kolagen ini juga mahal harganya, dibandingkan sumber kolagen lain, seperti kolagen bubuk dan makanan yang mengandung kolagen. Artinya, secara economic harus menjadi pertimbangan,” ujar Dicky.
“Semua harus berbasis dengan kebutuhan individu dan tujuan kesehatan itu sendiri,” tambahnya.
(spt)