Berdasarkan data BPH Migas, per 21 September 2023, realisasi penyaluran BBM Pertalite telah menyentuh 21,5 juta kiloliter (kl) atau 65,5% jadi jumlah total kuota tahun ini yang sebanyak 32,56 juta kl.
Sementara itu, penyaluran jenis BBM tertentu (JBT) Solar telah mencapai 12,5 juta kl atau 73,5% dari total kuota sebanyak 16,6 juta kl pada periode yang sama.
Senada dengan Saleh, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting pun memperingatkan kepada masyarakat yang biasa menggunakan BBM nonsubsidi —seperti Pertamax atau Pertamax Turbo— untuk tidak berbondong-bondong pindah ke Pertalite, alih-alih tetap memastikan kuota BBM subsidi itu masih tersedia dalam jumlah cukup.
“Namun, sekali lagi, harapannya konsumen tetap menggunakan BBM nonsubsidi,” kata Irto saat dihubungi.
Sebelumnya, Pertamina menaikkan harga seluruh jenis BBM nonsubsidinya pada 1 Oktober 2023. Bensin standar RON 92 alias Pertamax, misalnya, naik Rp700/liter di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Langkah itu diikuti oleh operator SPBU swasta lainnya, mulai dari Shell, Vivo, hingga BP-AKR.
Di SPBU Pertamina kini, harga bensin Pertamax di Jabodetabek kini menjadi Rp14.000/liter, dari sebelumnya Rp13.300/liter. Kemudian, Pertamax Green 95 menjadi Rp16.000/liter dari posisi bulan September Rp15.000/liter.
Jenis RON 98 atau Pertamax Turbo naik Rp800/liter, dari posisi sebelumnya Rp15.900/liter pada September 2023 menjadi Rp16.600/liter.
(ibn/wdh)