Rupiah bisa kecipratan katalis positif meski masih akan terbatas.
Data klaim pengangguran Amerika yang dirilis tadi malam direspon beragam oleh pemodal, menyusul angka klaim yang lebih tinggi dibanding periode sebelumnya meski masih di bawah perkiraan pasar. Pasar surat utang merespon beragam namun cenderung optimistis dengan indeks obligasi di pasar negara maju ditutup hijau, begitu juga indeks obligasi di negara berkembang yang mencetak kenaikan.
Yield surat utang AS semalam mayoritas ditutup lebih rendah menandakan para investor kembali masuk pasar fixed income. Yield UST 10 tahun tergerus tipis 1,4 bps ke 4,71%. Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan the greenback melawan enam mata uang utama dunia juga terpantau melemah. Sementara pasar saham cenderung lebih pesimistis dengan Wall Street kompak merah. Indeks S&P, DJIA dan Nasdaq 100 sama-sama merosot.
Rupiah berhasil ditutup menguat tipis di pasar spot kemarin maupun di pasar valas perbankan domestik, meski masih bertengger di kisaran Rp15.600-an per dolar Amerika.
Dana asing hengkang dari pasar surat utang dalam dua hari terakhir senilai total Rp2,8 triliun. Sementara di pasar saham, investor asing mencetak posisi jual bersih sebesar Rp672,58 miliar dalam perdagangan kemarin, setelah tiga hari berturut-turut membukukan posisi beli bersih.
(rui)