Katrina Manson - Bloomberg News
Bloomberg, Departemen Pertahanan AS atau Pentagon sedang mempercepat pengembangan alat-alat kecerdasan buatan (AI) untuk komandan pasukan AS di Indo-Pasifik.
Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks dalam sebuah wawancara mengatakan AI dapat membantu komandan Laksamana John Aquilino, yang tengah fokus pada ancaman dari China
"Kami membantunya dengan itu," kata Hicks tentang upaya Pentagon untuk mengembangkan aplikasi AI untuk Aquilino.
Beberapa platform AI yang sedang dikembangkan bertujuan untuk mempercepat proses komando dan kontrol, dan kemampuan untuk menjalankan misi dan mengarahkan pasukan, dan meningkatkan volume data yang dapat mereka analisis pada satu waktu.
Pentagon, yang sudah memiliki 800 proyek AI yang sedang berlangsung, telah "jelas mempercepat" upaya AI-nya dan mengalami "perbaikan bulan demi bulan” dalam AI dan dalam aliran data yang menggerakkannya, kata Hicks.
Hicks, yang bertemu dengan tim data AI dan menyaksikan latihan bertenaga AI di kawasan Indo-Pasifik pada Juli, mengatakan analis intelijen, operator, dan teknolog kini duduk berdampingan bereksperimen dengan AI untuk menciptakan kemampuan nyata.
Hicks berpendapat bahwa Pentagon telah mengembangkan kebijakan paling bertanggung jawab tentang penggunaan AI dari militer mana pun dan telah menjadikan pengembangan AI sebagai prioritas.
Dia menambahkan bahwa perang di Ukraina telah menunjukkan kekuatan memiliki data yang dibagikan secara hampir real-time dalam angkatan bersenjata Ukraina, dengan alasan bahwa kemampuan untuk bertindak cepat berdasarkan informasi yang akurat memberikan keuntungan yang berarti bagi militer mana pun.
Dia mengatakan bahwa AI di masa depan berarti "Anda dapat memikirkan ribuan poin dan titik informasi yang berbeda sekaligus."
Hicks mengatakan bahwa Komando Sentral, yang bertanggung jawab atas ribuan pasukan AS di Timur Tengah, juga mengembangkan kemampuan AI.
(bbn)