Blake Smichdt - Bloomberg News

Bloomberg, Amerika Serikat (AS) telah lama menjadi pusat tinggal para miliarder dunia. Namun, pandemi Covid-19 membuat daya tariknya kian menurun.

Menurut sebuah laporan konsultan keimigrasian asal London, Henley & Partners, mobilitas arus modal masuk dari individu berpenghasilan tinggi pada tahun 2022 telah berkurang hingga 80% dibandingkan dengan pra-pandemi. Sebagian hal ini disebabkan oleh para miliarder AS yang lebih memilih untuk mencari lahan baru di luar negeri.

“Sebelumnya, program migrasi investasi masih menarik khususnya bagi orang Rusia, China, Arab, dan negara berkembang yang memiliki paspor lemah, akses bebas visa terbatas, dan mobilitas ekonomi rendah. Covid mengubah ini semua," kata Mehdi Kadiri, kepala Henley & Partners Amerika Utara. 

Menurutnya, sebagian besar klien perusahaan saat ini justru berasal dari negara maju. Dia menambahkan, tingginya mobilitas miliarder menjadikan pergerakan mereka sebagai barometer kesehatan ekonomi atau masyarakat negara. Hal ini merupakan sebuah sinyal peringatan dini tentang tren negara di masa depan.