Hendra menjelaskan kalangan pengusaha batu bara kini juga tengah ditekan oleh masalah harga yang sedang melandai, serta ancaman oversuplai atau kelebihan produksi di tingkat global. Dengan demikian, pasar domestik diharapkan menjadi solusi isu serapan.
Pemerintah sendiri menargetkan volume DMO batu bara pada 2024 sebanyak 187 juta ton, naik 100 juta ton dari target tahun ini. Sementara itu, produksi batu bara nasional tahun depan ditargetkan 628 juta ton, naik tipis 3 juta ton dari target tahun ini.
Adapun, harga batu bara dalam 3 hari terakhir terpelanting hampir 10%. Per Rabu (4/10/2023) kemarin, batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup di US$144,65/ton, turun 3,34% secara harian sekaligus menjadi harga terendah sejak awal Agustus lalu.
Selama 3 hari perdagangan terakhir, harga batu bara selalu amblas lebih dari 3%. Dalam 3 hari tersebut, harga terpangkas 9,65%.
(ibn/wdh)