Vanda RE masih dalam tahap finalisasi terkait teknologi yang akan digunakan. Akan tetapi Vallabh yang juga menjabat sebagai chairman Gurin, mengatakan perlu setidaknya 2 gigawatt dari pembangkit listrik tenaga surya dan baterai berkapasitas 4,5 gigawatt-jam. Dia menambahkan, Gurin hanya menawarkan sebagian dari 75% saham miliknya dalam kerjasama ini.
Menurut data BloombergNEF, kapasitas tersebut akan membuat baterai yang lebih besar dibandingkan baterai yang sedang beroperasi saat ini. Meskipun lebih kecil jika dibandingkan dengan baterai lain yang sedang dalam tahap pengembangan lebih lanjut.
"Orang-orang menganggap proyek ini sebuah khayalan hanya karena ukuran proyek tersebut. Tetapi proyek pembangkit listrik tenaga angin pertama saya adalah 30 megawatt pada tahun 2003, dan itu dianggap besar saat itu," kata Vallabh. "Hari ini, kami melakukan proyek-proyek sebesar 500 megawatt atau gigawatt — itu hanya perkembangan alami."
Singapura berusaha mendekarbonisasi campuran energi listriknya, tetapi menghadapi keterbatasan dalam membangun pembangkit listrik tenaga surya dan angin karena keterbatasan ruang. Sebagai gantinya, pihak berwenang berencana mengimpor sekitar 30% listrik pada tahun 2035, dan pada bulan Maret juga memberikan persetujuan bersyarat untuk mendapatkan kapasitas energi terbarukan sebesar 1 gigawatt dari Kamboja.
Infratil, perusahaan yang didukung oleh Morrison dan yang berada di belakang Gurin, mengatakan pada September bahwa Vanda tidak akan memerlukan komitmen keuangan tertentu dari Infratil.
(bbn)