Logo Bloomberg Technoz

Ella Ceron dan Emily Chang - Bloomberg News

Bloomberg, Wanita ingin bisa menjadi seorang pemimpin di sebuah tempat kerja, sayangnya banyak pemilik perusahaan lebih memilih pekerja pria. 

Menurut laporan Woman in the Workplace oleh LeanIn.Org milik Sheryl Sanberg dan McKinsey &  Co. dari 100 pria yang dipromosikan menjadi manajer, hanya 87 wanita yang mendapatkan kesempatan yang sama.

Sheryl Sandberg. (Sumber: David Paul Morris/Bloomberg)

Dari temuan survei, jumlah wanita yang dipromosikan naik tipis dari 86 pada tahun 2021, tetapi mereka masih diabaikan meskipun meminta promosi dengan tingkat yang sama dengan pria.

Salah satu alasan yang membuat kesenjangan adalah cara pria dan wanita menerima promosi mereka. “Kami mempromosikan pria berdasarkan potensinya dan wanita harus sudah membuktikan,” kata Sandberg dalam sebuah wawancara.

“Anda tidak bisa membuktikan bahwa Anda bisa menjadi seorang manajer sampai anda menjadi seorang manajer.” tambahnya.

Angka-angka tersebut bahkan lebih buruk untuk wanita kulit hitam. Tingkat promosi untuk mereka berada di tingkat terendah setidaknya dalam lima tahun dibandingkan pria. Dari 100 pria hanya 54 wanita kulit hitam yang dipromosikan pada tahun lalu, turun dari angka 96 pada tahun 2021. Menurut laporan yang melacak ras responden pada tahun 2018.

Angka ini mendekati yang terlihat pada tahun 2018 dan 2019 yaitu 58,  sebelum protes Black Lives Matter mendorong sebagian besar perusahaan Amerika untuk berjanji untuk mempekerjakan lebih banyak orang berkulit warna.

Hasil survei. (Sumber: Bloomberg)

Laporan tersebut, berdasarkan penelitian dari 276 perusahaan di AS dan Kanada serta melibatkan survei lebih dari 27.000 karyawan dari 33 perusahaan. Mereka juga menemukan bahwa pria juga mendapatkan manfaat yang tidak proporsional dari pekerjaan di kantor dibandingkan dengan wanita.

"Pria melaporkan bahwa ketika mereka berada di lokasi, mereka mendapatkan lebih banyak bimbingan dan dukungan dari wanita. Mereka merasa lebih 'terinformasi,'" kata Rachel Thomas, co-founder dan CEO LeanIn.Org.

Jika itu sudah terjadi ketika semua orang berada di kantor, tantangannya akan menjadi memastikan hal tersebut tidak terjadi dalam skala yang lebih luas di lingkungan kerja hibrid. Thomas menyarankan bahwa perusahaan perlu melatih manajer lebih baik dalam menilai pekerja yang memiliki jadwal fleksibel, dan bahwa tinjauan kinerja perlu diubah desainnya untuk menekankan hasil, bukan kapan dan di mana pekerjaan dilakukan.

“Persepsi bahwa perempuanlah yang malas, yang tidak puas, bahwa perempuanlah yang menuntut fleksibilitas dibandingkan bagaimana fleksibilitas tersebut dapat mendorong ambisi, sungguh disayangkan,” kata Sandberg, mantan chief operating officer Meta Platforms Inc.

Laporan tersebut menemukan bahwa wanita lebih berambisi daripada sebelum pandemi, dengan sekitar 80% mengatakan mereka ingin promosi dibandingkan dengan 70% pada tahun 2019.

--Dengan asistensi dari Kelsey Butler.

(bbn)

No more pages