Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Rupiah Bisa Rp16.000/US$ Bila Bunga Acuan Amerika Naik Lagi

Ruisa Khoiriyah
05 October 2023 14:55

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini pasar keuangan di seluruh dunia menghela nafas lega, terjeda dari gelombang aksi jual besar beberapa hari terakhir.

Selling pause atau jeda tekanan jual yang berlangsung hari ini kemungkinan besar hanya berlangsung sementara saja dengan perhatian pelaku pasar akan kembali terarah pada data-data perekonomian Amerika malam nanti dan Jumat esok. 

Bila data memperlihatkan kondisi ketenagakerjaan di Negeri Paman Sam semakin dingin, ekspektasi terhadap melonggarnya stance hawkish Federal Reserve, bisa meningkat dan memberi kepercayaan pada para pemodal untuk masuk lagi ke pasar. Demikian juga sebaliknya.

Pasar masih akan terus tersandera arah kebijakan bunga the Fed, setidaknya hingga perang Amerika melawan inflasi terberat dalam empat dekade terakhir itu memperlihatkan perkembangan signifikan yang menggembirakan.

Sampai siang ini, para pedagang di pasar swap masih mempertahankan ekspektasi bahwa the Fed akan menaikkan lagi bunga acuan sebesar 25 bps ke 5,75%, sebelum tahun ini berakhir.