Bloomberg - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menyatakan kemungkinan korban tewas di Rusia akan terus naik akibat perang karena negara tersebut merekrut banyak tentara yang tidak terlatih untuk mengintensifkan serangan di Ukraina timur.
“Itulah kekuatan mereka. Mereka memiliki banyak orang,” kata Austin kepada wartawan setelah pertemuan NATO selama dua hari di Brussels, mengutip Bloomberg News.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan kami memberi Ukraina kemampuan tambahan sehingga mereka dapat menjadi penentu di medan perang dalam serangan yang akan datang,” lanjutnya.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius memberi isyarat bahwa sekutu barat sedang berjuang untuk merakit dua batalyon penuh tank Leopard 2 untuk dikirim ke Ukraina seperti yang dijanjikan.
Hanya Jerman dan Portugal yang menjanjikan model A6 kelas atas. “Tidak akan mencapai ukuran satu batalion,” katanya.
Sementara itu, Kyiv secara bertahap memulihkan operasi transportasi bertenaga listrik mereka setelah dihentikan pada akhir Desember karena defisit energi yang signifikan di Ukraina, kata Walikota Vitaliy Klitschko di Telegram.
Ukraina pun mendeteksi enam balon militer Rusia di sekitar Kyiv dan sebagian besar ditembak jatuh, kata juru bicara pertahanan udara Ukraina Yuriy Ihnat dalam wawancara televisi.
Ihnat mencirikan objek tersebut sebagai balon primitif yang membawa potongan logam, yang ditangkap oleh radar dan memicu peringatan serangan udara di wilayah Kyiv. Menurut Ilhat, balon itu dirancang untuk mengelabui pertahanan udara dan kemungkinan menutupi drone pengintai yang mungkin terbang di dekatnya.
(bbn)