Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Hari Ini Bisa Menguat Terungkit Data 'Game Changer' Pasar

Ruisa Khoiriyah
05 October 2023 07:45

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini berpeluang membalik arah menuju penguatan menyusul angin segar dari Amerika Serikat yang mengikis potensi kenaikan bunga acuan Federal Reserve.

Semalam rebound besar berlangsung di pasar saham Negeri Paman Sam itu menyusul hasil survei terbaru yang dirilis oleh ADP Research Institute bekerja sama dengan Stanford Digital Economy Lab. Survei itu mencatat, pada September lalu, korporasi di Amerika menambahkan jumlah pekerjaan di level terendah sejak awal 2021. Laporan terpisah dari Institute for Supply Management juga menunjukkan sektor jasa pada September mengalami perlambatan secara moderat dan menjadi level terendah tahun ini.  

Pada saat yang sama, harga minyak dunia tergerus dramatis 6% menyusul data terbaru konsumsi bensin di Amerika yang memperlihatkan siklus permintaan terendah dalam 25 tahun. Data ini sedikit banyak memantik kekhawatiran bahwa tekanan pengetatan moneter oleh the Fed telah menciderai daya beli masyarakat di level yang bisa mengarah pada resesi.

Kesemua data-data tersebut menjadi game changer terbaru pasar yang sehari sebelumnya dihantam gelombang jual besar-besaran dengan yield US Treasury nyaris mendekati 5%. Ekspektasi pelaku pasar terhadap peluang kenaikan bunga the Fed di sisa tahun ini langsung turun di bawah 30%, seperti dilihat dari CME Fedwatch.

Yield US Treasury 10 tahun pagi ini terpantau sudah kembali turun 6,7 bps ke kisaran 4,72%. Tenor pendek 2 tahun mencatat kenaikan harga lebih besar dengan yield melandai 10,3 bps ke 5,04%.