“Jika Fed mempertahankan suku bunga tinggi, maka harga emas akan tertekan. Bahkan bisa saja menuju US$ 1.750/ons jika level US$ 1.800/ons tertembus,” tegas Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO, seperti dikutip dari Bloomberg News.
“Risiko ke bawah (downside risk) masih membayangi, ketidakpastian tetap tinggi. Namun kami merekomendasikan investor untuk tetap menahan (hold) karena kami memperkirakan pasti akan terjadi pemulihan,” tulis riset UBS.
UBS memperkirakan harga emas pada akhir tahun ini ada di kisaran US$ 1.850/ons.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang sangat bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 20,47.
RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan kalau sudah di bawah 30, maka artinya sudah jenuh jual (oversold).
Dengan demikian, harapan kenaikan harga emas pun terbuka. Target kenaikan atau resisten terdekat ada di US$ 1.837/ons. Jika tertembus, maka US$ 1.872/ons akan menjadi resisten selanjutnya.
Sementara target koreksi atau support terdekat ada di US$ 1.800/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas meluncur turun menuju US$ 1.780/ons.
(aji)