Usai pemeriksaan tersebut, Syahrul mengatakan sama sekali tak mengetahui tentang kasus yang dituduhkan penyidik KPK. "Saya berterima kasih, dan saya tetap akan kompromi, akan kooperatif, kapan pun dibutuhkan saya siap hadir," kata SYL usai pemeriksaan, 19 Juni 2023.
Penyidik KPK kemudian kembali melanjutkan proses hukum dengan melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian, Widya Chandra; serta Kantor Menteri dan Kantor Sekretaris Jenderal Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan; 28-29 September 2023. Dalam penggeledahan ini, penyidik menyita sejumlah barang bukti seperti uang tunai senilai puluhan milyar dalam bentuk mata uang rupiah dan asing.
Dalam kasus ini, KPK memang sempat melakukan gelar perkara yang menyebut tiga pejabat Kementan. Selain Menteri SYL, dua pejabat lain yang namanya muncul adalah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Pupuk dan Pestisida Muhammad Hatta.
Kasus ini semakin mendapat perhatian usai Mentan SYL memisahkan diri dengan rombongan Kementerian Pertanian usai acara hortikultura di Almeria, Spanyol, pekan lalu. Dugaan Syahrul berupaya melarikan diri pun mulai muncul.
"Menurut saya KPK tahu caranya atau tahu langlah yang harus ditempuh untuk itu (mencari). Kan orang sekelas menteri tidak mudah juga menghilang gitu ya," kata Mahfud.
(ezr/frg)