Bloomberg Technoz, Jakarta - Director of Consumer Banking PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto Budiman mengatakan perusahaan harus menolak 30% pengajuan kredit —termasuk KPR—dari masyarakat, karena diketahui terlibat tersangkut kasus, diantaranya pinjaman online (pinjol)

“Pasti ada, gini ya waktu expo kemarin ada data approvement-nya sekitar 70%, jadi pasti ada 30% yang reject. Bukan hanya pinjol, ada kredit macet di tempat lain, kartu kredit, jadi pinjol hanya sebagian itu anak-anak milenial, kalau pinjol,” kata Haryanto di Jakarta, Rabu (4/10/2023). “Kalau sudah usia 50-60 tahun nggak melalui pinjol, beda lagi.”

Untuk itu, Haryanto mengimbau kepada masyarakat, khususnya generasi muda semakin berhati-hati dalam menggunakan layanan Financial Technology Peer to Peer Lending (Fintech P2P Lending) atau pinjol. Jika pada akhirnya akan memiliki tunggakan pinjaman, maka individu ini mendapatkan kesulitan dalam mengajukan permohonan KPR. 

Lebih lanjut Haryanto, histori tunggakan pinjol akan memengaruhi skor kredit nasabah. Seluruhnya akan terekam dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Karena pinjol itu kalau sudah benar bermasalah, itu menjadi red flag,” ujar Haryanto.