Logo Bloomberg Technoz

Pada kesempatan terpisah belum lama ini, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi untuk IKN, Agung Wicaksono menuturkan, ada delapan perusahaan yang ditargetkan akan memulai pembangunan (groundbreaking) di Ibu Kota Nusantara (IKN) paling lambat pada akhir tahun 2023.

Nilai investasi yang akan mengalir ke IKN tersebut beragam dengan rentang nilai dimulai dari Rp8 triliun hingga Rp10 triliun.

“Kita bisa katakan ada investor yang sudah siap bangun dengan nilai Rp8 triliun hingga Rp10 triliun. Ini hanya dari luas tanah saja, belum bangunan,” ujar Agung saat ditemui di Jakarta, pada Selasa (15/8/2023) silam.

Adapun tujuh perusahaan tersebut adalah,

  • Pakuwon Group (PWON) membangun fasilitas hiburan dan olahraga (mixed use); 
  • Ciputra Group (CTRA) membangun kawasan hunian (mixed use dan township);
  • RS Hermina (HEAL) yang membangun fasilitas kesehatan;
  • Pembangunan Perumahan (Persero) (PTPP) untuk membangun fasilitas kantor bersama BUMN yang bersifat penugasan BUMN;
  • Jakarta International School membangun fasilitas pendidikan;
  • Jambuluwuk Hotels and Resorts akan membangun fasilitas hunian hotel;
  • Vasanta Innopark juga akan membangun fasilitas hunian hotel.

Sentimen Positif Bagi PWON, SMRA, dan PTPP

Dalam riset yang diterbitkan Aqil Triyadi Research Analyst Panin Sekuritas memaparkan, PWON cukup ekspansif di tahun 2023 ini dengan menambah portofolio recurring income di luar wilayah Jakarta dan Surabaya, di mana perusahaan telah membeli lahan di Batam, hotel di Bali, dan rencana nya akan ada satu lagi pembelian lahan di Jawa Tengah.

Menariknya, Aqil menyebut, Perseroan juga berencana untuk membangun superblock di IKN Nusantara, yang terdiri dari pusat perbelanjaan, apartemen, dan hotel.

Rencana pembangunan mal yang terintegrasi dengan apartemen dan hotel akan dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN seluas 7,3 hektare.

Pergerakan Saham PWON secara Year to Date (Bloomberg)

“Kami menilai positif terkait rencana perusahaan untuk turut andil dalam pengembangan IKN Nusantara,” tulis Aqil, dikutip Rabu (4/10/2023).

Sebab secara jangka panjang, atau dalam 10-20 tahun kedepan, jika proyek ini selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan, akan mendorong permintaan yang signifikan. Mengingat beberapa perusahaan properti lainnya juga telah berencana untuk melakukan ekspansi di IKN.

Menyusul sentimen yang sama, Summarecon Agung (SMRA) tengah menggenjot pengerjaan proyek Rumah Susun (Rusun) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN senilai Rp1,67 triliun yang akan rampung pada 2024. Atas pencapaian tersebut SMRA dapat mendorong kinerja ke arah yang lebih ekspansif.

Senada, PTPP juga sudah mengantongi dan meraih kontrak di IKN mencapai Rp3,75 triliun hingga Mei 2023 yang terdiri dari 7 proyek yang tengah dikerjakan Perseroan. 

Pergerakan Saham PTPP secara Year to Date (Bloomberg)

Sekadar informasi, PTPP merupakan pemegang nilai tender terbanyak di IKN sepanjang 2022, sehingga ruang untuk Perseroan memenangkan tender IKN akan lebih baik di 2023.

Sejalan dengan berbagai sentimen tersebut, Analis Panin Sekuritas memandang outlook positif untuk PWON, SMRA, dan PTPP dapat meningkatkan kinerjanya, seiring dengan tren perkembangan lanjutan progress dan berbagai raihan proyek IKN.

Dengan demikian, Aqil merekomendasikan Buy saham PWON dengan target harga di angka Rp575/saham, kemudian Buy saham SMRA dengan target harga Rp740/saham, dan juga rekomendasi Buy untuk saham PTPP dengan target price mencapai Rp780/saham.

(fad/aji)

No more pages