Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto membenarkan ada dua orang korban tewas dalam insiden maut tersebut. Namun hingga Senin (16/1/2023) walau smelter nikel belum beroperasi, kondisi keamanan kata dia sudah stabil.
“Situasi di lokasi kejadian sampai dengan saat ini relatif aman dan terkendali, personil TNI Polri melakukan pengamanan di lokasi-lokasi strategis PT. GNI, seperti jalan keluar masuk perusahaan, smelter, jalan houling dan tempat jeti atau dermaga,” ujar Didik lewat pesan elektronik merespons Bloomberg Technoz pada Senin (16/1/2023).
Terkait peristiwa tersebut, 71 orang yang diamankan dan 33 orang di antaranya sudah diperiksa. Dari hasil pemeriksaan 33 orang itu ada 17 orang yang menjadi tersangka. Sementara 16 orang lainnya wajib lapor.
Sementara Kapolri Listyo Sigit menambahkan bahwa memang ada soal kabar bohong yang turut menjadi pemicu bentrokan yakni soal adanya tenaga kerja asing (TKA) asal China yang disebut memukul pekerja lokal yakni WNI.
"Peristiwa yang terjadi adanya ajakan mogok dari karyawan yang menimbulkan pro dan kontra. Kemudian ada upaya pemaksaan sehingga di situlah ditolak kemudian diviralkan terjadi pemukulan oleh TKA terhadap WNI," lanjut Kapolri soal insiden maut di perusahaan investasi China tersebut.
Lebih jauh Kapolri karena itu mengimbau agar pekerja dan masyarakat tak gampang terprovokasi agar tak terulang insiden serupa.
"Jadi keputusan untuk beroperasi kembali diputuskan oleh perusahaan setelah melihat dari sisi pengamanan yang kita siapkan itu semuanya mendukung untuk kegiatan tersebut bisa berlangsung kembali," katanya.
(ezr)