Logo Bloomberg Technoz

Pemodal banyak mengincar SRBI 12 bulan dengan mencatat permintaan hingga Rp7,5 triliun. Para peserta lelang meminta yield 6,42%-6,48%. Tingkat imbal hasil yang diminta itu melampui yield SBN tenor 3 dan 2 tahun yang sampai sore ini berada di 6,2%-6,23%.

Sementara tenor lebih pendek yaitu 6 bulan dan 9 bulan, masing-masing mencatat permintaan Rp3,45 triliun dan Rp1,35 triliun. Tingkat imbal hasil yang diminta untuk dua tenor tersebut antara 6,31%-6,35% dan 6,39%-6,41%.

Di tengah arus jual di pasar SBN, Bank Indonesia akhirnya memenangkan permintaan sebesar Rp9,075 triliun dengan tenor 12 bulan sebagai nominal terbesar yaitu Rp5,3 triliun.

Yield yang dimenangkan untuk tenor terpanjang itu rata-rata di 6,42%, jauh di atas yield SBN jangka pendek. Bahkan untuk SRBI tenor terendah 6 bulan, tingkat imbal hasil yang dimenangkan berada di 6,32%. 

Total nilai emisi SRBI sejak diinisiasi pada pertengahan bulan lalu menjadi Rp80,57 triliun. 

Penerbitan SRBI ini menjadi upaya kesekian BI 'menangkap' hot money alias dana asing jangka pendek yang potensial hengkang dari pasar domestik. 

Selama September, tak kurang Rp17 triliun dana asing keluar dari pasar surat utang Indonesia dan mengikis kekuatan nilai tukar rupiah seiring kian sempitnya selisih imbal hasil investasi antara Indonesia dan Amerika.

Kemarin, pemodal asing melepas setidaknya Rp1,33 triliun dari pasar SBN ketika rupiah terperosok menjebol level psikologis di Rp15.600-an. Kini, posisi asing di SBN tinggal Rp823,31 triliun, terendah sejak Mei 2023.

Sampai jelang penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah masih diperdagangkan melemah di kisaran Rp15.632/US$, sejurus dengan aksi jual yang masih berlangsung di pasar surat utang dan saham.

Yield SUN 10 tahun terus merambat naik 6,3 bps sampai sore ini ke kisaran 7,05%. Pemodal juga banyak melepas SBN tenor 2 tahun yang mencatat kenaikan yield hingga 10,5 bps ke zona 6,33%. Sementara tenor 5 tahun mencatat kenaikan yield 10,4 bps ke 6,76%. 

Tekanan pada pasar SBN kemungkinan belum akan terjeda dengan tingkat imbal hasil US Treasury, surat utang AS, pada rentang waktu yang sama masih melanjutkan kenaikan 1,5 bps ke 4,81%.

Pelemahan rupiah hari ini berlangsung di tengah mayoritas valuta Asia yang tergerus keperkasaan dolar Amerika. Rupiah memimpin pelemahan dengan kehilangan 35 bps, disusul pelemahan won Korea Selatan yang tergerus nilainya 0,19%. 

Beberapa mata uang Asia terpantau mulai berbalik menguat sore ini seperti peso Filipina dan dolar Singapura, juga yuan China. 

Pasar masih akan menanti lebih lanjut konfirmasi data pasar tenaga kerja Amerika yang akan dirilis Jumat nanti. Bila data itu menegaskan lebih jauh kekuatan pasar tenaga kerja, tekanan pada pasar akan semakin besar dan nilai tukar dapat semakin terseret melemah.

(rui/aji)

No more pages