Logo Bloomberg Technoz

“Penjualan ritel begitu kuat di semua lini. Bersama kuatnya pasar tenaga kerja, ini menunjukkan ekonomi yang berdaya tahan (resilient). Kondisi ini ideal karena ekonomi kuat tetapi inflasi melambat meski masih tinggi,” sebut Matt Peron, Direktur di Janus Henderson Investors.

“The Fed kemungkinan masih akan melihat kuatnya aktivitas ekonomi sebagai dasar kenaikan suku bunga acuan pada semester I-2023. Meski secara umum kinerja ekonomi 2023 lebih baik dari perkiraan dan inflasi melambat,” tambah Bill Adams, Kepala Ekonom Comerica Bank.

“Kita punya data penjualan ritel yang sangat kuat. Suku bunga memang naik, tetapi saham tidak turun. Kalau Anda melihat lebih dalam, saham-saham teknologi yang tidak untung masih underperform,” sebut Zhiwei Ren, Manajer Portofolio di Penn Mutual Asset Management.

Sam Stovall dari CFRA tidak melihat kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga tahun ini. “Kemungkinan itu semakin kecil dan sepertinya penurunan suku bunga acuan baru terjadi pada paruh pertama 2024,” katanya.

(bbn)

No more pages