"Mengatakan 'Jangan gunakan AI' sama saja dengan mengatakan, jangan mengendarai mobil atau menggunakan listrik," ujar Masayoshi Son. "Suka atau tidak suka, revolusi AI akan datang."
Masayoshi Son telah menjauh dari sorotan publik tahun ini setelah mengalami krisis kepercayaan diri akibat kerugian yang meningkat di Vision Fund andalan SoftBank. Namun, lonjakan minat terhadap AI, yang dipicu oleh ChatGPT dari OpenAI, serta penawaran saham perdana perusahaan pembuat chip, Arm Holdings Plc, bulan lalu, tampaknya telah menghidupkan kembali semangatnya.
Vision Fund, yang menginvestasikan miliaran dolar ke ratusan perusahaan rintisan (startup), kehilangan lebih dari US$30 miliar pada tahun fiskal lalu dan bergeser ke mode defensif. Namun kini SoftBank, yang memiliki lebih dari dana US$40 miliar dalam bentuk tunai, bersiap untuk kembali berinvestasi pada perusahaan yang menjanjikan, kata para eksekutifnya.
Antusiasme Masayoshi Son terhadap AI terlihat dalam presentasinya yang berdurasi 90 menit, yang dimulai dengan ilustrasi ikan mas di dalam mangkuk ikan. Orang-orang yang menolak menggunakan AI akan berakhir seperti ikan mas tersebut, tidak dapat memproses informasi seperti bahasa, katanya.
Ia percaya jumlah pengetahuan yang akan dikuasai oleh AI akan menjadi sepuluh kali lipat dari jumlah pengetahuan yang dimiliki oleh seluruh umat manusia dalam waktu sepuluh tahun mendatang.
Chief Executive Officer Arm Rene Haas muncul selama presentasi Masayoshi Son untuk menjelaskan bagaimana arsitektur hemat daya dari perancang chip akan menjadi lebih penting dengan penyebaran perangkat yang menggunakan AI di masa depan.
Masayoshi Son mengungkapkan perusahaan nirkabel miliknya SoftBank juga telah merangkul AI dengan bekerja sama dengan Microsoft Corp guna memasakan layanan OpenAI di negara ini, dan sedang mengerjakan chatbot bahasa Jepang. Perusahaan telekomunikasi ini telah menguasai perusahaan pembayaran PayPay Corp, aplikasi pesan Line, dan mesin pencari Yahoo Jepang.
"Bangun, Jepang!" ungkap Masayoshi Son kepada para hadirin. Ia menambahkan bahwa dirinya suka menonton debat bot ChatGPT, sebagai alternatif yang lebih murah daripada menonton para direkturnya berdebat tentang ide-ide. "Saya ingin berdiri di sisi evolusi. Saya tidak ingin ketinggalan."
- Dengan bantuan dari Takahiko Hyuga.
(bbn)