Kuntadi juga mengatakan, Kejaksaan belum melakukan dugaan kerugian negara dari praktik korupsi tersebut. Dia mengeklaim baru menemukan indikasi atau bukti awalan terjadinya tindak pidana dalam pengeluaran izin impor gula selama nyaris delapan tahun.
Indonesia Belum 'Merdeka' Impor Gula
Indonesia memang belum lepas dari impor gula. Meski konsumsinya menurun, produksi dalam negeri belum kunjung mencukupi.
Mengutip laporan Outlook Komoditas Perkebunan Tebu 2022 keluaran Kementerian Pertanian, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi langsung di rumah tangga untuk komoditas gula di Indonesia selama periode 2002—2021 memiliki kecenderungan menurun dengan rata-rata penurunan 1,83% per tahun.
Pada 2002, konsumsi gula per kapita sebesar 9,203 kg dan berkurang menjadi 5,8556 kg pada 2021.
“Penurunan konsumsi gula ini disebabkan pertimbangan masyarakat akan risiko kesehatan apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak. Selama periode tersebut, terjadi penurunan konsumsi gula tertinggi terjadi pada 2012 dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” sebut laporan Kementan.
Produksi gula nasional sejatinya meningkat. Namun peningkatan itu belum cukup untuk memenuhi permintaan.
Produksi gula Indonesia pada 2015—2021 mengalami peningkatan lebih dari 3,5% per tahun sehingga pada 2021 tercatat 2,42 juta ton. Namun, kebutuhan gula konsumsi hasil perhitungan prognosis pada periode ini mencapai 3,13 juta ton, sehingga kekurangannya ditopang dari impor raw sugar maupun white sugar.
“Kebutuhan gula konsumsi secara nasional meningkat dari tahun ke tahun seiring meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan ini belum diperhitungkan adanya peningkatan kebutuhan gula untuk industri yang juga semakin berkembang,” lanjut laporan Kementan.
Hasil proyeksi produksi gula hingga 2026 adalah 2,83 juta ton. Sementara itu, proyeksi konsumsi domestik gula pada tahun yang sama mencapai 6,86 juta ton. Hasilnya, neraca gula Indonesia mencatat defisit.
Oleh karena itu, impor gula sulit terhindarkan terutama untuk raw sugar dan setara gula rafinasi. Pada 2026, impor raw sugar diperkirakan sebanyak 4,23 juta ton sementara setara gula rafinasi adalah 4,03 juta ton.
Impor Gula dari Thailand Hingga Denmark
Mengutip catatan BPS, impor gula, molases, dan madu (HS 061) pada semester I-2023 adalah 2,94 juta ton. Turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 3,87 juta ton.
Impor HS 061 datang dari berbagai negara. Pertama adalah Thailand, yang menjual produk tersebut sebanyak 1,91 juta ton ke Indonesia pada 6 bulan pertama 2023.
Kedua adalah India. Impor HS 061 dari India pada Januari-Juni 2023 tercatat 340,69 ribu ton.
Ketiga adalah Mesir. Impor HS 061 dari Mesir pada semester I-2023 adalah 20,6 ribu ton.
Keempat adalah Brasil. Impor HS 061 dari Brasil sepanjang paruh pertama 2023 adalah 169,6 ribu ton.
Kelima adalah Denmark. Impor HS 061 dari Denmark pada Januari-Juni 2023 adalah 4,5 ribu ton.
(aji)