Logo Bloomberg Technoz

Meski Harga Drop, Batu Bara Masih Diburu Dunia di Tengah Tren EBT

Sultan Ibnu Affan
04 October 2023 12:25

Truk pengangkut batu bara. (Dok abm-investama.com)
Truk pengangkut batu bara. (Dok abm-investama.com)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ekonom memperkirakan harga batu bara sampai akhir tahun ini kemungkinan hanya akan menyentuh US$168/ton, padahal International Energy Agency (IEA) sebelumnya memproyeksikan volume permintaan komoditas fosil tersebut masih akan menyentuh rekor tinggi pada 2023.

Analis Industri dan Regional Bank Mandiri Ahmad Zuhdi mengestimasikan harga batu bara Newcastle berada di rentang US$155—US$175 per ton pada kuartal IV-2023.

“Namun, secara rata-rata, forecast kami untuk 2023 adalah sebesar US$168/ton dan turun ke US$117/ton pada 2024,” ujarnya saat dihubungi Bloomberg Technoz, Selasa (3/10/2023).

Faktor Utama yang memengaruhi, lanjut Ahmad, adalah potensi peningkatan permintaan batu bara karena musim dingin sepanjang kuartal terakhir tahun ini. Namun, permintaan tidak akan sekuat tahun lalu lantaran cadangan energi di China, India, dan Uni Eropa berada di level terjaga.

Jika menilik pada laporan Coal Market Update IEA, permintaan batu bara pada 2023 sebenarnya hampir menyamai rekor tertinggi sepanjang masa pada 2022, baik untuk kebutuhan pembangkit listrik di Asia maupun penurunan output aplikasi industri di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).