Sebelumnya, Kantor komunikasi Presiden Ferdinand Marcos mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa petani padi yang menggarap lahan di bawah dua hektare akan menerima masing-masing 5.000 peso. Dana tersebut akan bersumber dari kelebihan tarif pengumpulan impor beras pada tahun 2022.
Secara terpisah, 700 juta peso lainnya, juga dari tarif beras, telah dialokasikan untuk distribusi kepada 78.000 petani yang berada di bawah program subsidi tunai departemen kesejahteraan sosial, demikian menurut kantor Marcos.
Harga beras yang jauh lebih tinggi telah memicu inflasi di Filipina pada Agustus, mendorong Marcos untuk membatasi harga bahan pangan pokok tersebut dan memberikan bantuan tunai kepada pengecer beras dan pemilik toko kecil yang terkena dampak pembatasan tersebut. Beras merupakan sekitar 9% dari keranjang konsumen negara Asia Tenggara tersebut.
(bbn)