Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, data ekonomi AS terkini kembali mendukung pandangan bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan tetap mempertahankan suku bunga di tingkat yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
“Data ISM Manufacturing Index naik ke level 49.0 di bulan September dari level 47,6 pada bulan sebelumnya dan jauh di atas ekspektasi pasar yang berada di level 47,8 serta merefleksikan laju kontraksi terkecil dalam 10 bulan terakhir,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Meskipun mengalami perbaikan, lanjut Philip Sekuritas, data ISM Manufacturing Index memperpanjang rangkaian kontraksi menjadi 12 bulan beruntun sebagai dampak dari kenaikan suku bunga secara agresif oleh Federal Reserve.
Sementara itu, pasar kontrak berjangka (Futures) melihat 26% peluang suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) dinaikkan di bulan November dan 45% probabilitas FFR dinaikkan di bulan Desember.
Komentar tegas (Hawkish) dari sejumlah pejabat tinggi Bank Sentral AS yang memperkuat pandangan bahwa suku bunga acuan di AS akan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan untuk membawa inflasi kembali ke target 2%, juga menjadi sentimen negatif di pasar.
(fad/ggq)